Kamis, 03 Februari 2011

HUSNI Mubarak Ke-Enakan Duduk






Kursi kekuasaan memang memukau dan membuat lupa, terlebih untuk seorang manusia yang di idolakan, dianggap berjasa dan pahlawan, apa yang terjadi di Mesir tidak beda jauh dengan yang terjadi di INdonesia 1998 lampau, dimana kekuasaan yang lalai dan lupa diri, lupa pula bahwa bangsa ini milik bersama, bahwa negara dan kemakmuran bukanlah hak diri dan keluarganya tapi milik seluruh bangsa dan rakyat.

Gemilangnya prestasi Husni Mubarak dimasa lampau harus dibayar dengan pemerintahan nya yang kejam dan korup, pengangguran dan tingginya angka kemiskinan.(vivanews.com) Mubarak adalah presiden ke empat Mesir yang terpilih pada tahun 1980. Dia adalah presiden terlama yang menjabat di Mesir sejak Muhammad Ali Pasha. Sebelumnya, Mubarak meniti karirnya di Angkatan Udara Mesir dari 1972 sampai 1975.

Beberapa isu dangkat seperti banyaknya tahanan yang dihukum tanpa di adili dan banyaknya tahanan yang mati setelah di siksa oleh aparat kepolisian, begitu pula isu tentang penjualan perusahaan-perusahaan sektor publik yang komisinya terbesar kepada husni mubarak dan putranya atau pejabat terdekat.

Berikut beberapa tuntutan para demonstran di mesir :
Pertama, pengunduran diri Mubarak. Kedua, pengunduran diri kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Ahmed Mohamed Mahmoud Nazef. Ketiga, pembubaran parlemen dan penjadwalan ulang pemilu. Keempat, pembentukan pemerintahan baru pilihan rakyat.


Hampir setengah dari total populasi Mesir--yang berjumlah 80 juta jiwa--hidup di bawah atau sedikit di atas garis kemiskinan, yang menurut standar PBB adalah US$2 per hari. Meluasnya kemiskinan, tingginya tingkat pengangguran, dan inflasi harga pangan menjadi tantangan besar bagi rezim Mubarak. hal inilah yang kurang lebih melatar belakangi terjadinya pergolakan di mesir, sementara sang Babeh duduk tenang di kursi empuk, tidak sadar dengan kepikunannya atau memang ingin terus walau pantas pensiun cukup memerintah sambil duduk dan tiduran di kursi tua.
BELAJAR DARI BILL GATE .... dan Gurunya KHAN ...., TEnTang KESUNGGUHAN dan KETuLuSAN